Kisah Legenda Roro Jonggrang, Candi Prambanan dan Misteri 1000 Patung
Di tanah Jawa yang subur, tersimpan legenda abadi yang telah diwariskan turun-temurun. Kisah Roro Jonggrang, seorang putri cantik yang dikutuk menjadi batu, dan Candi Prambanan, kuil Hindu yang megah, berkelindan erat dalam dongeng ini.
Asal-usul Legenda
Legenda Roro Jonggrang bermula pada masa Kerajaan Mataram Kuno. Saat itu, seorang pangeran gagah bernama Bandung Bondowoso menaklukkan Kerajaan Pengging, yang dipimpin oleh Raja Prabu Boko.
Bandung Bondowoso terpikat oleh kecantikan putri Raja Prabu Boko, Roro Jonggrang. Ia pun melamar putri jelita itu. Namun, Roro Jonggrang yang masih berduka atas kematian ayahnya, menolak lamaran Bandung Bondowoso.
Perang Bandung Bondowoso
Ditolaknya lamaran itu membuat Bandung Bondowoso murka. Ia mengerahkan pasukannya dan menyerbu Kerajaan Pengging. Perang sengit pun terjadi, menewaskan banyak prajurit di kedua belah pihak.
Akhirnya, Bandung Bondowoso berhasil mengalahkan Raja Prabu Boko dan menguasai Kerajaan Pengging. Ia pun kembali melamar Roro Jonggrang, namun sang putri tetap menolaknya.
Kutukan 1000 Patung
Putus asa dan marah, Bandung Bondowoso mengancam akan mengutuk Roro Jonggrang jika ia tetap menolak lamarannya. Roro Jonggrang pun menyetujui lamaran tersebut, tetapi dengan satu syarat: Bandung Bondowoso harus membuatkan dirinya 1000 patung dalam satu malam.
Bandung Bondowoso menyanggupi syarat itu dan mengerahkan pasukan jin untuk membantunya. Namun, saat hanya tersisa satu patung lagi yang perlu diselesaikan, ayam jantan berkokok, pertanda fajar telah tiba.
Patung Roro Jonggrang
Dengan bantuan para jin, Bandung Bondowoso segera menyelesaikan patung terakhir. Namun, Roro Jonggrang yang telah mengetahui bahwa waktunya telah habis, menggunakan sihir untuk membuat cahaya pagi datang lebih cepat.
Akibatnya, Bandung Bondowoso gagal menyelesaikan patung terakhir. Dengan marah, ia mengutuk Roro Jonggrang dan semua dayangnya menjadi patung batu.
Roro Jonggrang pun berubah menjadi patung yang paling besar dan indah di antara 999 patung lainnya. Patung-patung itu kemudian disebut "Candi Prambanan", yang dalam bahasa Jawa berarti "Candi Roro Jonggrang".
Misteri 1000 Patung
Legenda Roro Jonggrang hingga kini masih dipercaya oleh masyarakat Jawa. Banyak orang percaya bahwa patung-patung Candi Prambanan sebenarnya adalah Roro Jonggrang dan dayangnya yang dikutuk.
Misteri 1000 patung juga terus menjadi perdebatan di kalangan arkeolog dan ahli sejarah. Beberapa ahli berpendapat bahwa patung-patung tersebut merupakan penjelmaan para dewa dan dewi Hindu, sementara yang lain percaya bahwa itu adalah representasi dari rakyat Mataram yang membantu pembangunan candi.
Pesan Moral
Legenda Roro Jonggrang sarat akan pesan moral. Legenda ini mengajarkan pentingnya kesabaran, kesetiaan, dan konsekuensi dari tindakan yang kita lakukan.
Roro Jonggrang yang menolak Bandung Bondowoso karena masih berduka atas kematian ayahnya, patut menjadi pelajaran bagi kita untuk tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan.
Sedangkan Bandung Bondowoso yang murka dan mengutuk Roro Jonggrang karena cintanya ditolak, mengajarkan kita tentang pentingnya mengendalikan emosi dan menerima kenyataan.